Taksemua masker itu sama walaupun sekilas bentuk mereka sama namun manfaatnya berbeda seperti contohnya berbagai inovasi dari masker antara lain Mud Mask, Clay Mask, dan Peel Off. Yuk kenali ketiga perbedaan dari masker ini untuk wajahmu. Baca juga: Rawat Kulit Cerah Bebas Jerawat, Coba Pakai 4 Masker Organik Ini
- Salah satu cara untuk menjaga kebersihan wajah adalah dengan rutin menggunakan masker. Di antara sekian banyak jenis masker, Mud mask dan clay mask jadi yang paling banyak digemari saat ini. Dua masker yang berasal dari lumpur bumi ini dinilai ampuh untuk membersihkan kulit dari debu, kotoran dan minyak. Sekilas keduanya tampak serupa. Namun ternyata keduanya memiliki perbedaan, lho. Biar nggak salah pakai, yuk simak ulasan berikut! dan warna Dari segi bentuk, keduanya sangat berbeda. Clay mask bertekstur seperti tanah liat, sedangkan mud mask berbentuk lebih cair seperti warna, keduanya sama-sama berwarna abu-abu tua. Tapi jika diperhatikan lebih detail clay mask sebenarnya memiliki warna yang lebih terang dibandingkan mud mask. Baca Juga Lima Makanan Ajaib untuk Kulit Cantikmu Mitos Soal Yoga yang Nggak Perlu Lagi Kamu Percaya 5 Tips Biar Kamu Nggak Stres Pas Kerja Bukan Cuma Buat Kulit, Vitamin E Juga Bermanfaat untuk Rambut Manfaat Clay mask memliki sifat sebagai drying skin agent. Jadi selain mampu untuk mengangkat kotoran dan debu, clay mask juga bermanfaat untuk menyerap minyak berlebih pada wajah, mengencangkan, mengeksfoliasi sel kulit mati, dan mengecilkan dengan clay mask, mud mask bersifat skin healing agent. Fungsi utamanya adalah untuk memperlancar sirkulasi peredaran darah pada kulit, membersihkan kulit dari debu dan kotoran, melembapkan dan menyegarkan kulit, serta membuat kulit menjadi lebih cerah dan lembut. Jenis KulitKarena tekstur yang lebih kering daripada mud mask, clay mask lebih cocok untuk kulit kombinasi, berminyak hingga acne prone skin. Tapi mengingat clay mask merupakan masker yang bukan water based mask, nggak boleh terlalu sering menggunakannya. Cukup aplikasikan 1-2 kali mask terasa lebih light di kulit muka dan lebih hydrating daripada clay mask. Karena itu, mud mask cocok untuk semua jenis kulit terutama kulit kering dan dull skin. Mud mask bisa digunakan sebanyak 2 hingga 3 kali seminggu untuk hasil yang maksimal.
Parapecinta skincare pasti sudah tak asing dengan clay mask dan mud mask ya. Kedua masker yang belakangan ini tenar di kalangan para perempuan itu, dipercaya ampuh membersih debu yang bersarang di kulit kita. Namun, kedua masker ini ternyata memiliki manfaat yang beda lho scarf lovers. Mud mask bersifat hydrating, sedangkan clay mask bersifat drying []Jakarta Dalam rangkaian perawatan wajah, eksfoliasi adalah salah satu tahap yang tidak boleh dilupakan. Tahap eksfoliasi dilakukan untuk mengangkat sel kulit mati dan membantu proses regenerasi kulit. Salah satu cara untuk melakukan eksfoliasi adalah dengan menggunakan masker wajah. Clay mask dan mud mask adalah dua jenis wash off mask yang seringkali digunakan beberapa orang untuk tahap eksfoliasi. Kedua jenis masker tersebut sama-sama memiliki bahan utama tanah, sehingga keduanya sering dianggap sebagai jenis masker yang sama. Pada kenyatannya, clay mask dan mud mask adalah dua jenis masker yang berbeda dengan manfaat yang berbeda pula. Berikut adalah perbedaan clay mask dan mud mask! Penasaran? Cek penjelasannya di bawah ini. Clay Mask Masker Wajah dari Tanah LiatIlustrasi masker/copyright shutterstockSesuai dengan namanya, clay mask adalah jenis masker yang menggunakan tanah liat sebagai bahan utama. Biasanya, formula clay mask sesuai untuk jenis kulit berminyak dan berjerawat karena clay mask mampu menyerap minyak berlebih pada wajah. Selain mampu menyerap minyak berlebih, clay mask juga mampu mengangkat kotoran dan debu, mengencangkan kulit wajah, mengeksfoliasi sel kulit mati, serta mengecilkan pori-pori. Nutrisi yang ada pada tanah liat juga mampu diserap oleh kulit saat diaplikasikan. Satu hal yang perlu diingat adalah clay mask tidak boleh didiamkan terlalu lama atau digunakan terlalu sering karena ia bersifat sebagai drying skin agent. Sehingga, jika didiamkan terlalu lama atau terlalu sering digunakan maka akan membuat kulit kering. Beberapa jenis tanah liat yang sering digunakan dalam clay mask diantaranya adalah bentonite clay yang paling kuat dan cocok untuk kulit berminyak, kaolin clay yang lebih ringan dan cocok untuk kulit kering dan sensitif, serta rhassoul clay yang mampu membantu proses eksfoliasi sel kulit mati. Innisfree New Super Volcanic Pore Clay Mask 2X, Utama Spice Clay Mask, dan Freeman Avocado + Oatmel Clay Mask adalah beberapa produk clay mask yang dapat Mask Wash Off Mask Berbahan Dasar LumpurIlustrasi mud mask/copyright shutterstockBerbeda dengan clay mask yang terbuat dari tanah liat, mud mask menggunakan lumpur sebagai bahan utamanya. Walaupun lumpur terlihat kotor atau menjijikkan, ternyata lumpur mengandung berbagai mineral dan nutrisi yang baik untuk kulit, terlebih lumpur yang berasal dari wilayah pegunungan aktif. Lumpur yang memiliki tekstur lebih basah dibandingkan tanah liat membuat mud mask memiliki fungsi hydrating. Selain hydrating, mud mask juga mampu membersihkan kulit dari kotoran dan debu, memperlancar sirkulasi darah pada kulit, memperbaiki jaringan kulit, meningkatkan elastisitas kulit, serta membuat kulit tanpak lebih cerah dan lembut. Oleh karena itu, mud mask lebih cocok untuk tipe kulit kering dan sensitif karena bersifat sebagai skin healing agent. Beberapa produk mud mask yang dapat dicoba diantaranya adalah Luxcrime Charcoal Mint Mud Mask, Freeman Charcoal + Black Sugar Mud Mask, dan Jafra Mud Mask. Penggunaan kedua jenis masker ini harus disesuaikan dengan jenis dan kebutuhan kulit, agar manfaatnya dapat terasa lebih optimal. Jadi, jangan salah pilih masker lagi, ya! Ditulis oleh Savitri Anggita Kusuma Wardani
.