KEMURAHANALLAH KEPADA KITA. Oleh Pdt. Buby Ticoalu. Nats: Matius 20:1-16. Perikop Matius 20:1-16 yang berbicara tentang kemurahan Allah, ada dalam suatu rangkaian yang sangat luas di dalam Alkitab. Sebelum membahas perikot ini ada baiknya kita melihat konteks jauhnya di PL terlebih dahulu, yakni Keluaran 33:18-19 yang mencatat permohonan Musa Tetapi Yesus berkata “Setiap orang yang siap untuk membajak tetapi menoleh ke belakang, tidak layak untuk Kerajaan Allah.” Lukas 9 62 Beberapa Minggu yang lalu ketika saya berkesempatan melayani di salah satu jemaat, saya merasa terberkati dengan khotbah yang disampaikan. Di bawah tema “Mengikut Yesus, Keputusanku”, tema yang menurut beberapa orang merupakan tema klasik yang sudah umum. Namun di balik tema tersebut, mengikut Yesus setidaknya ada tiga hal yang harus kita jalani walaupun tidak mudah jalannya. Pertama, kita harus mempersiapkan diri dalam sebuah perjalanan yang jauh dari kenyamanan. Kedua, mengikut Yesus membutuhkan komitmen dan pengorbanan dan yang ketiga kerelaan melepaskan masa lalu yang tidak berkenan di hadapan Tuhan. Artinya mengikut Yesus, kita harus siap melangkah ke depan dan tidak menoleh ke belakang. Seringkali kita merasa bahwa mengikut Yesus, pastilah semuanya akan baik-baik saja. Namun jika kita menelaah lebih jauh, iman kita justru semakin bertumbuh ketika dalam mengikut Yesus begitu banyak “kerikil dan ketidaknyamanan” yang kita hadapi. Si pengkhotbah memberikan contoh ketika ada seorang anggota jemaat yang begitu tekun dan giat dalam pelayanan di gerejanya, namun dia harus menerima respons negatif yang dilontarkan salah seorang warga jemaat tempatnya bergereja. Respons tersebut hampir saja membuat orang tersebut undur dari pelayanan. Seringkali tanpa sadar, kita suka menghakimi orang yang sungguh-sungguh ingin melayani Tuhan hanya dengan melihat penampilan luarnya saja. Ilustrasi tersebut mengingatkan saya bahwa ketika begitu banyak ketidaknyamanan yang kita alami dan apabila kita sudah berkomitmen “Mengikut Yesus, keputusanku,” maka kita juga harus bersiap untuk tetap melayani Tuhan dengan segala talenta yang telah Tuhan beri berikut risikonya. Kita harus siap menerima segala macam ketidaknyamanan dalam melayani Tuhan. Tuhan mengetahui kedalaman isi hati kita, termasuk motivasi pelayanan kita. Kita dipanggil untuk menjadi pelayan Tuhan yang tangguh dan berkomitmen serta tidak lagi menoleh ke belakang. Inilah yang diingatkan Tuhan Yesus kepada para murid-Nya dan kita. Saat kita sudah berkomitmen untuk melayani, untuk melakukan pekerjaan Tuhan, terimalah tanggung jawab dan risikonya. “Menoleh ke belakang” dalam perkataan Tuhan Yesus di Injil Lukas memberi kesan negatif. “Menoleh ke belakang” di sini bukan berarti kita bisa belajar dari kesalahan di masa lalu. Sebaliknya saat kita menoleh ke belakang, ada banyak hal yang bisa menghalangi kesungguhan kita dalam melayani masa lalu yang pahit, keluhan, kritik, atau keadaan kita yang menyenangkan di masa lalu. Selamat menikmati cinta kasih Tuhan dan selamat menjadi pengikut Tuhan yang terpanggil untuk memberi yang terbaik dan bukan yang sisa. Kiranya hanya cinta kasih Tuhan yang memampukan kita untuk menjadi pengikut Tuhan yang siap dibentuk dan terus melangkah ke depan. Jangan “menoleh ke belakang.” Soli Deo Gloria. Kumalawati Abadi UpahMengikut Yesus. Matius 19:27 "Lalu Petrus menjawab dan berkata kepada Yesus: "Kami ini telah meninggalkan segala sesuatu dan mengikut Engkau; jadi apakah yang akan kami peroleh ?".Sudah dari sejak sedini mungkin manusia telah diperkenalkan dengan apa yang disebut dengan “ upah “. Itulah sebabnya pada umumnya manusia memahami hidup ini

Naskah Khotbah tentang Mengikut Yesus “Khotbah tentang Mengikut Yesus” PENDAHULUAN Kamus Webster mendefinisikan orang Kristen sebagai “orang yang mengaku percaya kepada Yesus sebagai Kristus, atau percaya kepada agama yang berdasarkan pengajaran Yesus.” Walaupun ini adalah definisi yang bagus dalam memahami apa itu orang Kristen, tetapi definisi ini kurang dapat menjelaskan kebenaran Alkitab mengenai apa artinya menjadi seorang Kristen. Sesungguhnya kata “Kristen” digunakan tiga kali dalam Perjanjian Baru Kisah Rasul 1126; 2628; 1 Petrus 416. Dimana dijelaskan bahwa para pengikut Yesus Kristus pertama kali digelari “Kristen” di Antiokhia Kisah Rasul 1126 karena kelakuan mereka, kegiatan dan kata-kata mereka yang seperti Kristus. Pada mulanya istilah ini dipakai oleh orang-orang tidak percaya di Antiokhia sebagai ejekan dan penghinaan terhadap orang-orang Kristen. Secara harafiah istilah “Kristen”, dalam bahasa yunani memiliki arti “menjadi bagian dari kelompok Kristus” atau “pengikut Kristus,” “peniru-peniru Kristus Yesus” . Sayangnya, setelah sekian waktu lamanya, kata “Kristen” telah kehilangan sebagian besar dari maknanya dan sering dipergunakan untuk seseorang yang tampak beragama atau yang memiliki nilai-nilai moral yang tinggi, dan bukan dipakai untuk pengikut atau peniru cara hidup Yesus Kristus. Banyak orang yang tidak percaya menganggap orang-orang Kristen adalah mereka yang suka ke gereja atau mereka yang tinggal di negara “Kristen”. Kebenarannya adalah pergi ke gereja setiap minggu, suka membantu orang lain bersosial, menjadi orang baik, semua itu tidak menjadikan anda orang Kristen. Seperti ada ungkapan, “Pergi ke gereja tidak membuat orang jadi orang Kristen, sama seperti masuk ke garasi tidak membuat orang jadi mobil.” Bahkan menjadi anggota gereja, mengikuti kebaktian secara teratur dan menyumbang untuk gereja tidak membuat Anda menjadi orang Kristen. KALIMAT PERALIHAN Jadi apa artinya menjadi orang Kristen? Mari kita akan mulai dengan menyamakan persepsi dulu, ikut Yesus yang mana? Sebab sesungguhnya ada kemungkinan bisa-bisa Yesus yang anda ikuti dengan yang saya ikuti berbeda. Mari kita baca dari Lukas 218 ini adalah ucapan Tuhan Yesus sendiri Jawab-Nya "Waspadalah, supaya kamu jangan disesatkan. Sebab banyak orang akan datang dengan memakai nama-Ku dan berkata Akulah Dia, dan Saatnya sudah dekat. Janganlah kamu mengikuti mereka. ISI Yesus adalah nama umum di tanah Israel, seumum nama Joko, di pulau Jawa. Oleh karena itu Tuhan Yesus sering disebut sebagai Yesus, orang Narazareth, untuk memperjelas Yesus yang mana yang sedang dimaksud. Ada juga Yesus, Anak Yusup. Di Alkitab ada juga Yesus Barabas, Yesus Yustus. Bahkan Yosua adalah nama Yesus dalam bahasa ibrani. Jadi saat anda berkata anda orang Kristen, anda ikut Yesus; maka anda ikut Yesus yang mana??? Itu jadi pertanyaan penting. Sebab firman Tuhan yang tadi kita baca memperingatkan kita, akan ada banyak orang yang memakai nama Yesus. Dan bahkan bukan hanya memakai nama Yesus, dia akan berkata “Akulah Yesus”, dan Tuhan sudah memperingatkan “Janganlah kamu mengikuti mereka”. Ikutilah Yesus yang benar! Setidaknya ada dua kemungkinan Yesus yang dapat anda ikuti 1 Yesus Menurut Pemikiran Anda Sendiri Menurut Kata Orang Beberapa bulan lalu kita ada belajar mengenai istilah Kristen Atheis. Saudara masih ingat? Tentang orang-orang Kristen yang mengaku percaya kepada Tuhan, tetapi pada dasarnya tidak kenal siapa Tuhan itu. Dan hasilnya, banyak orang Kristen mengaku menjadi pengikut Yesus. Tetapi karena dia tidak kenal siapa Yesus sebenarnya, dia membuat Yesus menurut pengertiannya sendiri. Yang tidak ada di Alkitab. Seperti A. Yesus yang pasti menyembuhkan orang sakit. Dia adalah “Tabib yang Ajaib” Kata Yesus adalah “Tabib yang Ajaib” tidak pernah ada di dalam Alkitab. Tidak ada ayatnya. Tuhan Yesus tidak pernah mengajarkan bahwa kalau engkau sakit, tidak perlu ke dokter, tidak perlu minum obat, tidak perlu operasi, cukup hanya dengan berdoa. = Tuhan Yesus tidak pernah mengajar demikian. Bahkan Tuhan Yesus mengatakan “orang sakit itu memerlukan tabib, memerlukan dokter”. Lalu jawab Yesus kepada mereka, kata-Nya "Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit; Lukas 531 Jadi mengajarkan bahwa Yesus mengajar kita untuk tidak boleh ke dokter itu artinya tidak punya iman, kalau minum obat itu berarti tidak percaya bahwa Tuhan Yesus mampu menyembuhkan - adalah omong kosong. Karena itu tidak ada di dalam Alkitab. Mohon jangan salah mengerti, jangan salah faham. Alkitab memang benar mengajar mukjizat kesembuhan itu ada. Sampai hari ini itu masih berlangsung, masih sering terjadi dimana-mana. Berharap dan berdoa untuk mukjizat kesembuhan bukanlah sebuah kesalahan. Tetapi memaksa orang untuk percaya bahwa ketika anda sakit “Cukup hanya berdoa, dan pergi ke dokter adalah tindakan berdosa karena tidak beriman” adalah “PENYESATAN”. Bahkan mengajar seseorang bahwa anda dapat disembuhkan kalau anda punya iman juga adalah salah. Sebab di dalam Alkitab apakah Paulus tidak punya cukup iman untuk disembuhkan? Apakah juga Timotius tidak punya cukup iman untuk disembuhkan? Kebenarannya adalah Tuhan tidak selalu bekerja menyembuhkan orang dengan cara mukjizat. Dia bisa memakai dokter, memakai obat yang kita minum untuk menyembuhkan kita. Dan justru tampaknya Tuhan menikmati memakai cara biasa ini, karena dalam proses ketika kita sedang sakit, berdoa memohon kesembuhan, meminum obat dari dokter - hasilnya seringkali iman kita bertumbuh. Mengatakan Yesus adalah “Tabib yang Ajaib” lebih terdengar seperti Yesus adalah “Dukun yang hebat”, dan itu adalah Yesus yang palsu. B. Yesus yang membawa seseorang jalan-jalan ke neraka. Kita sangat suka dengan cerita yang seru. Apalagi mendengar tentang seseorang yang pernah diajak oleh Tuhan Yesus pergi ke neraka, jalan-jalan sebentar, lalu pulang kembali ke dunia. Lalu untuk disuruh memberitakan injil tentang “Neraka itu sangat menakutkan maka bertobatlah”. Saya akan katakan ini berulang-ulang “Yesus yang seperti ini tidak ada di Alkitab”. Dan saya heran bahwa cerita-cerita seperti ini bukanlah yang pertama. Setidaknya ada lebih dari 7 orang yang pernah mengaku pergi ke neraka. Dan cerita mereka pergi ke neraka kebanyakan dimulai dari bahwa dia sedang tertidur lalu dibawa Tuhan ke neraka – atau sedang pingsan apakah ini bukan mereka bermimpi? Dan anehnya lagi cerita mereka tentang neraka TIDAK PERNAH sama. Ada yang bilang neraka itu ada gerbangnya, ada yang bilang neraka itu seperti mangkok isinya lautan api, ada yang bilang neraka itu gelap gulita. Apakah mereka pergi ke neraka yang sama? Atau ada banyak tempat neraka??? Yesus yang mengajak orang ke neraka, tidak ada di Alkitab. Ini jelas adalah Yesus yang palsu. Tuhan Yesus tidak perlu untuk mengajak orang ke neraka dulu supaya ia mau untuk pergi mengabarkan injil. Dan bukan hanya orang-orang mengaku pernah ke neraka, ada juga yang mengaku pernah di ajak Tuhan Yesus ke surga. Ada banyak juga yang ini. Yang ini juga sama kacaunya. Ada seseorang korea Choo Thomas yang mengaku diajak Tuhan Yesus ke surga sebanyak 17x, lalu ia menulis buku berjudul “Heaven is So Real”. Dan yang anehnya adalah karena sudah ke surga 17x, ia mengaku mendapat pengurapan Roh Kudus sehingga tubuhnya selalu bergetar, dan kalau ia berhenti bergetar ia merasa perutnya mengejang sakit sekali, seakan-akan mau meledak. Sebab itu adalah tanda bahwa Tuhan Yesus terus mengutusnya untuk pergi memberitakan kepada orang-orang bahwa surga itu nyata. Yesus yang seperti ini, juga tidak ada di Alkitab. Ini adalah Yesus yang palsu. C. Yesus yang Hanya Menjawab Doa yang Mendetail Seorang Pdt di korea mengajar jemaatnya untuk berdoa dengan sangat detail, sebab jika tidak detail, Tuhan tidak dapat menjawab doa orang tersebut. Apakah betul bahwa Tuhan TIDAK DAPAT menjawab doa yang tidak detail?? Ia lalu menceritakan bagaimana ia belajar berdoa. Ketika ia mulai menggembalakan jemaatnya di Seoul, ia sangat miskin dan tinggal di sebuah kamar. Kemudian ia ingin tahu apa yang harus dilakukan dengan mencoba bekerja tanpa ranjang, meja dan kursi, atau alat transportasi, dan ia mulai berdoa kepada Allah memohon hal-hal yang diperlukan. Ia sungguh-sungguh memohon sebuah meja, kursi dan sepeda, tetapi setelah enam bulan ia tidak memperoleh tiga benda itu dan ia menjadi sangat berkecil hati. Ia menceritakan - "Kemudian saya duduk dan mulai menangis. Tiba-tiba Tuhan Yesus berkata, "AnakKu, Aku sudah lama mendengar doamu." 'Tanpa berpikir saya langsung berujar, "Lalu dimana meja, kursi dan sepedanya?" 'Kemudian Roh Yesus berkata, "Ya, itulah masalah yang engkau hadapi dan semua anak-anakKu. Mereka memohon kepadaKu, meminta segala permintaan, tetapi mereka memohon dengan cara yang tidak jelas, sehingga Aku tidak menjawabnya. Apakah kamu tidak tahu bahwa ada lusinan jenis meja, kursi dan sepeda? Namun jelas engkau memohon sebuah meja, kursi dan sepeda kepadaKu. Engkau tidak pernah menyebutkan sebuah meja, kursi dan sepeda secara spesifik." Pendeta tersebut kemudian menceritakan bagaimana kemudian ia mulai menyebutkan secara spesifik semua barang yang ia minta dan doakan. Salah satunya dia berdoa untuk, 'Bapa, saya ingin mempunyai sebuah sepeda buatan Amerika, dengan gigi yang ada di samping, warna merah ...' Kemudian ia menceritakan bagaimana ia berdoa untuk kebutuhannya 'Saya memesan barang-barang tersebut dengan cara yang begitu jelas, sehingga Allah tidak mungkin membuat kesalahan dalam memberikannya. Pendeta ini mengatakan bahwa Allah tidak akan pernah menerima doa-doa yang tidak jelas. Betulkah Allah yang Maha Kuasa menjadi begitu kesusahan dengan doa yang tidak jelas? Bahkan suata kali ia mendoakan seorang wanita lajang yang berumur lebih dari tigapuluh tahun, yang ingin menikah, namun saat itu belum menemukan calon suami yang prospektif. Pendeta ini bertanya kepadanya sudah berapa lama ia memohon seorang suami, dan ia menjawab bahwa sudah lebih sepuluh tahun. Kemudian pendeta tersebut kembali berkata, 'Mengapa Tuhan tidak menjawab doamu selama sepuluh tahun lebih ini? Suami bagaimana yang engkau mohonkan itu?' Ia mengangkat bahunya dan menjawab, 'Ya, itu sih terserah kepada Tuhan. Tuhan tahu segala sesuatu.' Ia menanggapi dengan berkata sebagai berikut 'Itu adalah kesalahanmu. Sambil menyuruh wanita itu duduk dengan kertas dan pensil, ia lanjut bertanya serangkaian pertanyaan 'Jika engkau menuliskan jawaban-jawaban atas pertanyaanku, maka saya akan berdoa bagimu. Jawab pertanyaan ini 1 putih atau hitam? 2 tinggi atau pendek? 3 langsing tampan atau gemuk menyenangkan? 4 hobi apa? Musik 5 pekerjaan? Guru. Oke, tutup mata, bayangkan suamimu sekarang dan berdoalah. Dengan membaca tentang ini, saya malah melihat Yesus bukan sebagai Tuhan, tetapi malah mirip jin dalam botol. Ini jelas bukan Yesus yang benar. Ini tidak ada di Alkitab. Ini Yesus yang palsu. Ini adalah Yesus-Yesus Palsu. Yesus-Yesus yang tidak pernah ada di dalam Alkitab. 2 Yesus yang Menurut Alkitab adalah Satu-Satunya Yesus yang Benar Yesus sebagai “Isa” ada disebut di dalam kitab suci agama lain. Tetapi itu bukanlah Yesus yang benar. Mereka mengajarkan bahwa Yesus adalah nabi besar, tetapi bukanlah Juru Selamat. Yesus yang seperti Alkitab ajarkan adalah satu-satunya Yesus yang benar, yang harus kita ikuti. Waktu banyak orang berbicara tentang Yesus, mengajar tentang Yesus, berkata bahwa Ia bahkan meneladani Yesus, kita perlu menilai lebih dulu apakah itu adalah Yesus yang ada di dalam Alkitab? Atau yang bukan? Dan untuk itu bisa terjadi bagaimana dengan saat teduh anda? Apakah anda makan rohani setiap hari sama seperti anda makan jasmani setiap hari? Dan jika tidak tiap hari, jika hanya seminggu sekali, tolong jangan salahkan gereja, jangan salahkan komsel, jika anda menjadi lesu secara rohani. Jika anda mau semangat secara rohani, anda perlu makan secara rohani. Membaca Alkitab, bersaat teduh setiap hari. PENUTUP Mengikut Yesus berarti menjadikan DIA sebagai satu-satunya standar kehidupan kita. Mengikut Yesus adalah berarti anda hidup dalam misi Tuhan. Pertama-tama kita perlu pastikan Yesus mana yang kita ikuti? Yang menurut pemikiran kita sendiri, menurut kata orang lain, atau menurut Alkitab? Jangan tertipu banyak Yesus yang palsu di luar sana. Baca Alkitab anda setiap hari. Saat teduh lah setiap hari, supaya anda tidak mudah tertipu oleh ajaran palsu. Tuhan Yesus berkati. Khotbah lainnya dapat ditemukan DISINI.

Diblog ini di uraikan tentang Iman Kristen yang mengulas tentang pengenalan pribadi Yesus Kristus sebgai Juru selamat kita. Juga beberapa hal-hal yang membangun iman dan kerohanian, serta bagaimana harus hidup. Kiranya blog ini menjadi berkat bagi para pembaca. Tuhan memberkati. By. Kristalon Sinaga. Semua karena Anugerah Yesus.
Momen itu adalah momen berharga bagi Petrus. Setelah sebelumnya Yesus memuji Petrus karena Allah telah menyatakan siapa Yesus sesungguhnya kepada Petrus, juga diikuti dengan berkat serta kepercayaan yang ia terima dari Yesus, kini konsep dan pemahamannya diuji kembali. Yesus dan para Murid kini telah mengetahui bahwa Yesus adalah Mesias, Anak Allah yang hidup. Namun kisah selanjutnya, pemahaman mereka diuji dan terbukti tidak sejalan dengan apa yang Allah kehendaki. Bagi Petrus dan mungkin juga murid lainnya, Yesus adalah Mesias yang akan membebaskan mereka. Maka dari itu, seorang Mesias tidak boleh menderita dan berakhir dibunuh. Itu mengapa Petrus menarik Yesus dan menegornya. Di posisi ini, Petrus merasa konsep pemahamannya tentang Mesias benar. Itu mengapa ia berani meluruskan’ pandangan Yesus mengenai diriNya yang akan menderita dan mati dibunuh. Namun apa yang terjadi? Yesus berpaling kepada Petrus dan mengatakan, “Enyahlah Iblis. Engkau suatu batu sandungan bagi-Ku, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia.” Yesus menyebut Petrus dengan istilah Iblis. Ungkapan ini mungkin nampak kasar bagi sebagian orang. Namun Yesus merujuk pada cara pandang Petrus yang tidak sejalan dengan apa yang Allah kehendaki. Itu mengapa istilah Iblis yang dipakai. Iblis akan menggoda siapapun yang berupaya untuk melakukan apa yang Allah kehendaki. Dan kali ini, Petrus membiarkan dirinya dikuasai oleh cara pikir yang tidak sejalan dengan kehendak Allah. Dapat dipahami alasan Petrus menegor Yesus. Konsep Mesias yang sudah dipegang dan diturunkan dari generasi ke generasi tentu sudah melekat dengan kuat di benak Petrus. Namun itu pula yang menjadi bukti, bahwa apa yang Allah kehendaki belum tentu selaras dengan apa yang satu orang, bahkan satu bangsa kehendaki. Mengecil kah nyali Petrus setelah mengetahui bahwa Mesias yang selama ini ia ikuti akan menjalani akhir hidup dengan derita dan kematian karena dibunuh? Urung kah niatnya mengikuti Yesus setelah mengetahui bahwa ekspektasinya pada Yesus tidak sesuai dengan realita yang akan terjadi? Kita tahu, Petrus menyangkal Yesus di momen penuh kengerian di hadapan Mahkamah Keagamaan. Namun setelahnya, kita juga sama-sama tahu, bahwa para murid yang takut bahkan lari meninggalkan Yesus di saat mengerikannya itu pun akhirnya tetap menyebarkan ajaran Yesus hingga banyak orang percaya akan KebenaranNya. Namun yang menjadi pertanyaan, maukah Saudara dan saya tetap setia mengikut Yesus bahkan ketika harapan kita tak sesuai dengan kehendak Allah? Mari kita renungkan bersama, dan mengambil keputusan iman. Tuhan Yesus memberkati. ASC KerendahanHati. Jiwa Pengorbanan. Penutup. Khotbah Kristen Yohanes 3: 22-30. Dalam dunia ini tidak ada manusia yang ingin jadi nomor dua. Semua ingin jadi nomor satu, yang terbaik, terdepan, dan terbesar. Mulai dari bangku sekolah, kuliah sampai kerja, kita berlomba menjadi nomor satu. Demikian juga di dunia olah raga, dunia bisnis, politik

kesungguhandalam mengikut yesus Untuk tetap ada pada “posisi jaminan keselamatan” maka Yesus meminta pertanggung jawaban pengiringan kita kepada Dia. Filipi 2:12 berkata, “Hai Saudara-saudaraku yang kekasih, kamu senantiasa taat; karena itu tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar, bukan saja seperti waktu aku masih hadir

Namunpada sisi lain, orang-orang Farisi justru sedang gusar, karena makin bertambah hari pengikut mereka makin berkurang karena beralih kepada Yesus, seperti yang mereka nyatakan pada pasal 12:19, “Kamu lihat sendiri, bahwa kamu sama sekali tidak berhasil, lihatlah, seluruh dunia datang mengikut Dia.”. Orang banyak yang mengikut Yesus
KataMutiara Kristen Tentang Kasih; Lagu Rohani Kenaikan Tuhan Yesus; Renungan Rohani Kristen Tentang Kesetiaan. Dan tanpa berbasa-basi kembali, langsung saja silahkan simak pembahasan mengenai renungan rohani Kristen tentang kesetiaan di bawah ini yang dapat dijadikan renungan saat teduh, air hidup, ataupun ilustrasi dan bahan khotbah yang
Karenaberkali-kali Yohanes memakai kata-kata Allah yang hidup. ¡ Bapa sendiri menghendaki agar setiap orang yang melihat Yesu dan percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal (6:40). ¡ Yesus sendiri adalah pemberi hidup sebab Sang Bapa sudah memberikan perkenan-Nya tentang hal itu kepada Yesus (6:27). ¡ Yesus memberikan hidup kepada siapa
Renungan/ Khotbah Matius 16:21-28, Minggu 31 Agustus 2014. Bacaan : Yeremia 15:15-21 ( Tunggal ); Khotbah : Matius 16:21-28 ( Tunggal ) Perikop ini kita sebut juga suatu nubuatan Yesus. Ketiga Injil Sinopsis memberitakan peristiwa pemberitaan tentang penderitaan Yesus dan syarat-syarat mengikuti Dia (bdk. Markus ; Lukas 9:22-27).
.
  • 883slrwhyo.pages.dev/445
  • 883slrwhyo.pages.dev/6
  • 883slrwhyo.pages.dev/438
  • 883slrwhyo.pages.dev/128
  • 883slrwhyo.pages.dev/774
  • 883slrwhyo.pages.dev/618
  • 883slrwhyo.pages.dev/635
  • 883slrwhyo.pages.dev/732
  • 883slrwhyo.pages.dev/817
  • 883slrwhyo.pages.dev/278
  • 883slrwhyo.pages.dev/817
  • 883slrwhyo.pages.dev/527
  • 883slrwhyo.pages.dev/854
  • 883slrwhyo.pages.dev/49
  • 883slrwhyo.pages.dev/909
  • ilustrasi khotbah tentang mengikut yesus