Pada kejadian anemia diperoleh, 62,8% remaja putri mengalami anemia, dan 37,2% tidak mengalami anemia. Kesimpulan diperoleh adanya hubungan antara Pengetahuan Remaja Putri Tentang Anemia Dengan 1. Salah satu obat yang dipantau pemberiannya dalam surveilans adalah ? A. Tablet tambah darah bagi remaja. B. Vitamin C bagi Balita. C. Taburia bagi balita. D. Sulfas ferosus pada ibu hamil. E. Vitamin A bagi Ibu hamil. 2. Sesuatu yang dapat memberikan petunjuk tentang suatu keadaan, baik pada.

Remaja perempuan adalah kelompok yang rentan terhadap anemia. Pada remaja perempuan, anemia defisiensi besi merupakan penyebab morbiditas dan mortalitas terbesar. Berdasarkan riset kesehatan dasar (RISKESDAS) 2018, prevalensi anemia pada remaja sebesar 32%, yang berarti 3-4 remaja dari 10 menderita anemia.

Menurut data Riskesdas 2013, anemia pada perempuan (23.9%) relatif lebih tinggi pada laki-laki (18.4%, serta anemia di pedesaan (22.8%) lebih tinggi daripada di perkotaan (20.6%). Terdapat 26.4% anak usia 5-14 tahun dan dan 18,4% usia 15-24 tahun mengalami anemia. Artinya, di Indonesia ada sekitar 1 dari 5 anak remaja menderita anemia.

diagnosis anemia, pada praktiknya kriteria anemia pada rumah sakit dan klinik di Indonesia adalah:14 1. Hemoglobin < 10 g/dl 2. Hematokrit < 30% 3. Eritrosit < 2,8 x 106 /mm 2.1.3 Patofisiologi Anemia Berdasarkan proses patofisiologi terjadinya anemia, dapat digolongkan pada tiga kelompok:16

Angka prevalen si anemia di Indonesia, yaitu pada remaja wanita sebesar 26,50%, pada wanita usia subur sebesar 26, 9%, pada ibu hamil sebesar 40,1% dan pada balita sebesar 47,0% (Riskesdas, 2013). Hasil penelitian dari uji Chi Square menunjukkan terdapat hubungan status gizi (p = 0,031) dengan anemia pada remaja putri. Diharapkan puskesmas dapat menciptakan aplikasi program pemantauan kesehatan melalui teknologi agar remaja putri dapat dilakukan pemantauan dan pengawasan terhadap status gizi dan konsumsi tablet tambah darah secara rutin. b. Untuk mengetahui tingkat anemia pada remaja puteri di SMA Negeri 2 Unaaha c. Untuk mengetahui hubungan antara pola menstruasi dengan kejadian anemia pada remaja puteri di SMA Negeri 2 Unaaha D. Manfaat Penelitian 1. Bagi institusi Diharapkan setelah diketahui tentang pola menstruasi dengan kejadian anemia dapat dijadikan masukan untuk Perubahan pemeliharaan kesehatan pada remaja di kelurahan A berhubungan dengan kurangnya pengetahuan remaja tentang efek bahaya merokok, alkohol dan narkoba. Dengan skore 57. 2. Resiko terjadinya peningkatan angka kematian pada remaja di kelurahan A berhubungan dengan kurangnya pengetahuan remaja tentang bahaya kebut-kebutan di jalan raya. .
  • 883slrwhyo.pages.dev/624
  • 883slrwhyo.pages.dev/386
  • 883slrwhyo.pages.dev/776
  • 883slrwhyo.pages.dev/903
  • 883slrwhyo.pages.dev/26
  • 883slrwhyo.pages.dev/170
  • 883slrwhyo.pages.dev/713
  • 883slrwhyo.pages.dev/959
  • 883slrwhyo.pages.dev/237
  • 883slrwhyo.pages.dev/243
  • 883slrwhyo.pages.dev/791
  • 883slrwhyo.pages.dev/81
  • 883slrwhyo.pages.dev/770
  • 883slrwhyo.pages.dev/461
  • 883slrwhyo.pages.dev/642
  • contoh soal kasus anemia pada remaja