Cara budidaya maggot BSF tidak bau, memang harusnya minim bau. Karena maggot berfungsi untuk mengurai sampah yang menimbulkan bau. Meski di katakan belatung, sebenarnya maggot tetap berbeda dengan belatung. Belatung biasa hidup pada daging yang telah busuk, sedangkan maggot hidup di bungkil kelapa sawit. Jika pada proses budidaya terdapat bau yang ditimbulkan, bukan karena belatung bsfnya. Tetapi media yang diberikan sebagi pakan maggot atau sampah limbah organik. Pemilihan Bungkil Berkualitas Salah satu yang di butuhkan untuk beternak maggot adalah bungkil kelapa. Lalu trik agar moggot tidak menghasilkan bau tak sedap yakni jenis pemilihan bungkil yang terbaik. Memang untuk pemilihan bungkil yang semakin bagus akan menambah biaya dibandingkan dengan bungkil yang biasa. Tapi inilah salah satu caranya, memilih bungkil kelapa yang bagus dan benar-benar berkualitas. Pencucian Bersih Setelah mempunyai bungkil kelapa berkualitas alias bagus, selanjutnya jangan lupa untuk proses pembersihan. Bersihkan bungkil-bungkil yang dengan air bersih dan sebisa mungkin gosok-gosoklah agar tidak ada kotoran yang menempel. Proses selanjutnya adalah penghalusan bungkil kelapa tersebut, caranya dengan di giling. Penggunaan Air yang Bersih Maggot memang nantinya akan di gunakan sebagai pakan hewan ternak atau budidaya. Akan tetapi jika prosesnya seperti pada umumnya tentu menimbulkan bau. Tetapi jika melakukan sedikit trik lain maka bau tersebut tidak sepenuhnya menyengat. Salah satu cara untuk beternak maggot agar tidak bau adalah penggunaan air bersih. Jangan sampai berfikir karena ini hanya sebuah maggot lalu mengabaikan pemberian air bersih. Seperti yang di ketahui bahwa untuk menghasilkan maggot maka bungkil di fermentasikan. Nah, disinilah proses yang memerlukan air. Gunakan air bersih dan steril. Penggunaan Campuran yang Bersih Bungkil yang di fermentasikan dibantu dengan campuran lainnya seperti ampas yang tidak terpakai lagi. Satu hal yang harus perhatikan, meskipun menggunakan ampas yang tidak di pakai lagi bukan berarti mengambil dari yang sudah basi. Sebaiknya carilah ampas yang baru saja tak terpakai. Sehingga cara ini tidak menmbulkan bau ternak maggot yang semakin parah nantinya. Penggunaan Wadah yang Steril Gunakan wadah sebagai tempat proses fermentasi yang steril. Usahakan sebelum di gunakan wadah telah di cuci bersih dengan sabun. Proses selanjutnya yakni bungkil akan di fermentasikan dalam wadah ini yang perbandingannya bungkil 50% air 75% serta tambahan ampas. Proses ini harus terbuka untuk menarik perhatian sang lalat. Tujuannya agar lalat bunga mau bertelur di fermentasi tersebut. Telur lalat inilah yang nantinya akan menetas menjadi larva alias maggot. Berikan Antibiotik Tidak ada salahnya mencampurkan sedikit antibiotik di dalam wadah fermentasi maggot agar tidak bau. Antibiotik ini bisa didapatkan di apotek atau pakan hewan dengan harga terjangkau. Pemberian Vitamin Campurkan vitamin di dalam fermentasi maggot yang bertujuan untuk memberikan nutrisi serta mengurangi bau tak sedap yang muncul dari ternak ini. Sehingga maggot pun mendapatkan asupan nutrisi untuk menjadi maggot berkualitas. Kunci Sukses Budidaya Maggot BSF Tanpa Bau Lalat BSF tersedia secara alami di alam sekitar kita, Sehingga diperlukan “umpan” untuk mengundang lalat tersebut datang dan berkembangbiak di media yang sudah disiapkan. Ada juga aplikasi free ebook Panduan Cara Budidaya Maggot BSF Terbaru Modern Tanpa Bau. Keunggulan budidaya maggot yaitu tidak bau busuk. Nah, Berikut cara budidaya maggot tidak bau Pemilihan media Pemilihan media untuk pakan maggot bsf sangat penting untuk mencegah bau yang di timbulkan oleh proses pembusukan, karena maggot tidak akan langsung mekan habis sampah organik yang kita berikan. Proses pemilihan sampah di bagi menjadi dua, sampah lunak dan yang keras. Untuk sampah linak bisa langsung di berikan sebagi pakan maggot bsf, sedangkan untuk sampah yang keras, seperti kulit, bonggol kubis bisa dilakukan proses pelunakan dengan cara fermentasi. Untuk proses fermentasinya cukup mudah, masukan sampah yang keras kedalam plastik atau ember kemudia campurkan EM4. kemudian tutup, tunggu selama 4 sampai 7 hari. kemudian beikan sebagai pakan maggot, karena setelah mengalami proses fementasi sampah yang keras akan mengalami pelunakan secara alami. Jika memiliki mesin pencacah, bisa digunakan untuk mencacah sampah organik untuk menggiling pakan manggot. Kadar air Pakan maggot yang memiliki kandungan air tinggi beresiko untuk menimbulkan bau pada biopond maggot bsf. Pengurangan kadar air pada media pakan belatung bsf harus dilakukan, dengan cara pemerasan limbah organik. Seperti ketika kita memberikan buah jambu misalnya, jika sekilo atau dua kilo masih bisa. Namu jika satu karung bagaimana? untuk mengatasi kadar air yang tinggi, bisa mencampur dengan limbah limbah yang sedikit kadar airnya, seperti daun kol, pakcoy, limbah sayur dari pasar umumnya memiliki kandungan air yang rendah. Jadi ketika memberikan limbah buah, usahakan campur dengan limbah sayur yang memiliki kandungan air rendah, sehingga kandang tidak bau dan mencegah maggot kabur dari biopond. Jumlah pemberian pakan Memberi pakan maggot lebih baik dilakukan secara bertahap, seperti pagi dan sore atau pagi, siang sore. Hal ini ditujuan untuk mencegah bau yang ditimbulkan oleh pakan maggot bsf yang tersisa di kandang pembesan. Bagaimana jika diberikan sehari sekali, bisa juga. tapi diperlukan proses pengadukan atau pembalikan media di biopond maggot bsf. Tujuannya supaya media tersebat kesetiap sisi biopond, sehingga maggot dapat menghabiskan seluruh makananan sampah organik di kandang. Pemberian media pengering Bagaimana jika media selalu basah dan bau, diperlukan media pengering untuk mencegah bau dan basah pada tempat pembesaran maggot lalat black soldier fly. Beberapa media yang bisa di jadikan media pengering; dedak, ampas kelapa, serabut kelapa, atau limbah sawit. Bisa juga menggunakan kotoran hewan kohe domba. Fungsi media pengering disini untuk menjaga kadar air di media bipond supaya tetap kering tidak becek yang bisa menimbulkan bau Nah itu ke 4 cara mencegah bau pada budidaya maggot bsf yang bisa terapkan pada kandang maggot bsf yang dimiliki.
Selainbisa dijadikan pakan ternak, maggot dapat dapat dijual sehingga menambah pemasukan. Keuntungan yang didapatkan bisa berlipat dari upaya ini. keuntungan secara finansial juga bisa didapatkan dengan mengembangkan maggot sebagai bisnis. Sumber makanan untuk maggot pun tidak sulit untuk didapatkan karena berasal dari sampah atau limbah organik.
Sumber sampah di Indonesia mayoritas berasal dari sampah sisa makanan. Kelompok Peduli Lingkungan Goro Sampah mampu mengelola sampah sisa makanan menjadi pupuk kompos. Namun cara ini membutuhkan waktu yang lama. Perlu adanya penanaman pengetahuan baru untuk Kelompok Peduli Lingkungan Goro Sampah untuk memaksimalkan pengolahan sampah organik di lingkup Rt 35 Sentono, dengan memberikan pengetahuan tentang budidaya maggot. Pelatihan budidaya maggot dilaksanakan dengan mengajak pengurus Kelompok Peduli Lingkungan Goro Sampah bersama mahasiswa ke tempat budidaya maggot. Disana akan dijelaskan oleh peternak maggot mengenai seluk beluk budidaya maggot mulai dari pembibitan hingga panen. Mahasiswa berperan sebagai pengonsep dan teknis acara. Harapannya setelah kegiatan pengabdian ini Kelompok Peduli Lingkungan Goro Sampah mampu mengolah sampah organik menjadi pakan maggot BSF, Black Soldier Fly kemudian bisa dimanfaatkan untuk pakan ikan atau ternak, maupun dijual. Kegiatan Pagadian ini memiliki target luaran berupa artikel ilmiah, laporan kemajuan dan laporan akhir. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free JURNAL EMPATI Edukasi Masyarakat, Pengabdian dan Bakti Vol. 3 No. 1 April 2022 Hal 34-37 ISSN 2774-4442 print dan ISSN 2774-2296 online Jurnal EMPATI Edukasi Masyarakat, Pengabdian dan Bakti DOI 34 Pengolahan Sampah Organik melalui Budidaya Maggot BSF Organic Waste Processing through BSF Maggot Cultivation Mabruroh1*, Aflit Nuryulia Praswati2, Helmia Khalifah Sina3, Denda Mulya Pangaribowo4 1,2,3 Department of Management, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Indonesia *Corresponding author mab242 Kata Kunci maggot BSF; aampah organic; pelatihan budidaya Sumber sampah di Indonesia mayoritas berasal dari sampah sisa makanan. Kelompok Peduli Lingkungan Goro Sampah mampu mengelola sampah sisa makanan menjadi pupuk kompos. Namun cara ini membutuhkan waktu yang lama. Perlu adanya penanaman pengetahuan baru untuk Kelompok Peduli Lingkungan Goro Sampah untuk memaksimalkan pengolahan sampah organik di lingkup Rt 35 Sentono, dengan memberikan pengetahuan tentang budidaya maggot. Pelatihan budidaya maggot dilaksanakan dengan mengajak pengurus Kelompok Peduli Lingkungan Goro Sampah bersama mahasiswa ke tempat budidaya maggot. Disana akan dijelaskan oleh peternak maggot mengenai seluk beluk budidaya maggot mulai dari pembibitan hingga panen. Mahasiswa berperan sebagai pengonsep dan teknis acara. Harapannya setelah kegiatan pengabdian ini Kelompok Peduli Lingkungan Goro Sampah mampu mengolah sampah organik menjadi pakan maggot BSF, Black Soldier Fly kemudian bisa dimanfaatkan untuk pakan ikan atau ternak, maupun dijual. Kegiatan Pagadian ini memiliki target luaran berupa artikel ilmiah, laporan kemajuan dan laporan akhir. Keywords maggot BSF; organic wast; cultivation training The majority of waste sources in Indonesia come from food waste. The Goro Waste Environmental Care Group is able to manage food waste into compost. However, this method takes a long time. It is necessary to inculcate new knowledge for the Goro Waste Environmental Care Group to maximize organic waste processing in the scope of Rt 35 Sentono, by providing knowledge about maggot cultivation. The maggot cultivation training was carried out by inviting the Goro Waste Environmental Care Group management with students to the maggot cultivation site. There will be explained by maggot breeders about the ins and outs of maggot cultivation from seeding to harvesting. Students act as drafters and event technicians. It is hoped that after this service activity, the Goro Waste Environmental Care Group is able to process organic waste into BSF maggot feed, Black Soldier Fly which can then be used for fish or livestock feed, or for sale. This Pagadian activity has an output target in the form of scientific articles, progress reports and final reports. PENDAHULUAN Hampir seluruh negara didunia menghadapi permasalahan sampah. Tidak hanya di Indonesia yang menghadapi permasalahan sampah. Kota kota besar di Indonesia rata rata setiap harinya menghasilkan puluhan ton sampah. Sampah-sampah ini diangkut oleh truk khusus sampah kemudian dibuang atau ditumpuk begitu saja ditempat yang sudah ditentukan tanpa diolah lebih lanjut. Sehingga jumlah sampah semakin hari akan semakin menumpuk dan menjadi gunung sampah, seperti yang terlihat di Tempat Pembuangan Akhir TPA. Jika sampah ini terus dibiarkan akan mengakibatkan pencemaran lingkungan dan penyakit yang akan mengganggu Mabruroh, dkk /EMPATI Jurnal EMPATI Edukasi Masyarakat, Pengabdian dan Bakti. April 2022 Hal 34-37 Jurnal EMPATI Edukasi Masyarakat, Pengabdian dan Bakti DOI 35 aktivitas warga sekitar Wiryono&SinthiaDewi, 2020. Pada tahun 2021, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan KLHK mencatat bahwa jumlah timbulan sampah sebesar 22,9juta ton per tahun. Dari timbulan sampah ini sebanyak 39,35% bersumber dari sampah sisa makanan. Timbulan sampah di Provinsi Jawa Tengah sebanyak 3,76 juta ton, dengan perolehan timbulan sampah ini menjadikan Provinsi Jawa Tengah menjadi penghasil timbulan sampah terbanyak dalam skala nasional. Komposisi sampah provinsi Jawa Tengah mayoritas berasal dari sampah sisa makanan sebanyak 35,67%. Sampah sisa makanan merupakan limbah organik yang dibuang berasal dari pabrik pengolahan makanan, rumah tangga, dapur komersial. Sampah rumah tangga menghasilkan limbah nasi, sayuran, kacang-kacangan, umbi-umbian dan buah-buahan. Limbah organik ini jika tidak diolah dengan baik akan terjadi pencemaran lingkungan dan gangguan kesehatan bagi penduduk sekitar. Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan DLHK Klaten mengkaji timbunan sampah, diketahui bahwa setiap warga Klaten menghasilkan sampah 0,5 kg per harinya. Jika jumlah 0,5 Kg dikalikan dengan jumlah penduduk, maka setidaknya setiap hari penduduk Klaten menghasilkan 300 ton sampah. Sementara itu, kapasitas pengolahan sampah di TPAS Troketon hanya 50% dari jumlah sampah yang dihasilkan oleh penduduk Klaten setiap harinya. Desa Ngawonggo, Dukuh Sentono Rt 35 memiliki tim khusus yang menangani permasalahan sampah di skala RT. Tim ini bernama Kelompok Peduli Lingkungan “Goro Sampah”, resmi dibentuk pada tahun 2019 dipimpin oleh Bapak Muh Hasyim. Tim ini bertugas untuk mengelola sampah rumah tangga yang dihasilkan di RT 35 Sentono, dimulai dari mengambil sampah di tiap rumah warga, pembakaran sampahan organik, dan pengolahan sampah organik menjadi kompos. Permasalahan yang dihadapi oleh Kelompok Peduli Lingkungan Goro Sampah dalam mengolah sampah organik hanya diolah menjadi kompos, hal ini tidak sebanding dengan jumlah sampah organik yang sudah dikumpulkan. Upaya menangani permasalahan sampah organik di Indonesia dengan cara mengubah sampah organik menjadi pupuk organik, menjadi bioethanol, dan menjadi bioenergi. Tujuan pengolahan sampah untuk mengurangi jumlah limbah namun dapat menciptakan nilai ekonomi dari limbah. Pengolahan sampah organik yang saat ini sedang gencar dilakukanya itu mengubah sampah organik menjadi bioenergi dengan membudidayakan maggot BSF Black Soldier Fly sebagai pakan ternak atau ikan Afkar et al., 2020. Metode biokonversi adalah perombakan sampah organik menjadi sumber energi metan melalui fermentasi yang melibatkan makhluk hidup, penguraian zat ini secara anaerob. organisme yang berperan dalam proses ini yaitu jamur, bakteri, dan larva. Black Soldier Fly BSF dalam bahasa latin Hermetia Illucens merupakan lalat asli Benua Amerika, dan sudah ditemukan di Indonesia tepatnya di Maluku dan Irian Jaya. Larva Black Soldier Fly BSF memiliki kelebihan dalam mereduksi limbah organik dan bermanfaat sebagai pakan ikan, memiliki kandungan mikroba dan anti jamur. Maggot mengandung protein sebesar 45-50%, dan lemak sebesar 24-30%. Kandungan dari maggot akan digunakan sebagai pakan baik ternak maupun ikan Afkar et al., 2020; Rambet et al., 2016. Metode biokonversi oleh maggot ini mampu mengurangi limbah organik hingga 56%. pemanfaaatan maggot sebagai dekomposer alami ini akan menghasilkan tiga produk utama yaitu larva sebagai pakan ternak, cairan hasil aktivitas larva sebagai pupuk cair, sisa sampah organik kering sebagai pupuk Balitbang, 2016. Mabruroh, dkk /EMPATI Jurnal EMPATI Edukasi Masyarakat, Pengabdian dan Bakti. April 2022 Hal 34-37 Jurnal EMPATI Edukasi Masyarakat, Pengabdian dan Bakti DOI 36 Salah satu solusi yang bisadi terapkan oleh pengurus Kelompok Peduli Lingkungan Goro Sampah yaitu memanfaatkan maggot sebagai decomposer alami. Kelompok Peduli Lingkungan Goro Sampah mengumpulkan sampah rumah tangga yang dihasilkan oleh rumah tangga dilingkup Rt 35 Sentono. Sampah anorganik botol plastik, kaleng, plastic bekas dikumpulkan secara kolektif di Goro Sampah, jika sudah terkumpul dalam satu tahun maka akan dijual ke pengepul. Sampah organik yang dihasilkan oleh rumah tangga berupa sisa nasi, sayur basi, sayuran, buah, dikumpulkan dan diolah menjadi kompos. Namun selama ini pengolahan menjadi kompos kurang maksimal karena proses dari sampah organik menjadi kompos membutuhkan waktu 40-60 hari. Maka tim pengusul mengusulkan untuk Kelompok Peduli Lingkungan Goro Sampah juga mengolah sampah organik menjadi pakan maggot BSF. Kelebihan budidaya maggot BSF dibandingkan dengan pengolahan menjadi kompos yaitu tidak membutuhkan waktu yang lebih singkat dan setiap hari maggot BSF membutuhkan makanan dari sampah organik. Maggot BSF ini bisa dimanfaatkan oleh Kelompok Peduli Lingkungan Goro Sampah menajadi pakan ikan, ternak maupun dijual, sehingga akan menambah kas desa. METODE Metode pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat ini terdiri dari beberapa tahapan yaitu Pada tahap persiapan ini meliputi seluruh pihak yang terkait bekerjasama mempersiapkan seluruh kebutuhan dan peralatan dalam proses pelaksanaan kegiatan. dan Pemetaan Permasalahan Setelah melaksanakan persiapan, tahap kedua yaitu mengidentifikasi dan memetakan permasalahan yang ada pada Kelompok Peduli Lingkungan Goro Sampah. Masalah Tahap ketiga yaitu perumusan masalah. Pada tahap ini bertujuan untuk menentukan pertanyaan-pertanyaan yang timbul karena adanya permasalahan yang ada, sehingga akan menemukan tahap-tahapan yang sesuai dengan permasalahan mitra. Untuk menanamkan minat pengurus Kelompok Peduli Lingkungan Goro Sampah perlu adanya pemberian pengetahuan tentang budidaya maggot BSF dan keuntungan budidaya maggot BSF ini. Maka dalam pengabdian ini akan mengajak pengurus Kelompok Peduli Lingkungan Goro Sampah untuk belajar membudidayakan maggot BSF sebagai alternative lain pengolahan sampah organik. Untuk teknis pelaksanaanya, pengurus Kelompok Peduli Lingkungan Goro Sampah akan diajak ke tempat budidaya maggot yang berada di barat terminal penggung. Disana akan dipaparkan materi tentang budidaya maggot dimulai dari persiapan, pembibitan, hingga panen. Langkah budidaya maggot BSF yaitu 1Menyiapkan alat dan bahan, terdiri dari aReaktor volume 25 L bLimbah organik cEM4 peternakan dAir eTutup ember yang sudah dilubangi 2Memasukkan limbah organik yang sudah dipotong kecil kecil sebanyak 5 Kg ke dalam reaktor. Mabruroh, dkk /EMPATI Jurnal EMPATI Edukasi Masyarakat, Pengabdian dan Bakti. April 2022 Hal 34-37 Jurnal EMPATI Edukasi Masyarakat, Pengabdian dan Bakti DOI 37 3Larutkan satu tutup botol EM4 peternakan dengan air hingga 1 liter 4Melarutkan larutan EM4 dan air ke dalam reaktor berisi limbah organik secara merata. 5Tutuplah reaktor dengan pelepah pisang. 6Tunggulah selama kurang lebih 14 hari maggot BSF siap panen. Afkar et al., 2020 laporan terdiri dari laporan kemajuan dan laporan akhir. HASIL DAN PEMBAHASAN Program pengabdian masyarakat Pelatihan Budidaya Maggot ditekankan pada peningkatan pengetahuan Kelompok Peduli Lingkungan Goro Sampah. Materi disampaikan dengan metode ceramah demonstrasi di peternak maggot. Tujuan program ini agar pengetahuan pengurus Kelompok Peduli Lingkungan Goro Sampah dalam mengolah sampah organik meningkat. Kedepannya dapat mengolah sampah organik melalui Teknik budidaya maggot selain menggunakan Teknik kompos secara mandiri. Untuk mengukur tingkat pemahaman peserta pelatihan, kami memberikan pertanyaan tentang budidaya maggot BSF. Hasilnya sebelum pelatihan budidaya maggot, mayoritas peserta belum mengetahui proses budidaya maggot yang berhasil. Setelah materi disampaikan, peserta memahami proses budidaya maggot. Kami juga mengukur minat peserta untuk membudidayakan maggot. Hasilnya, mayoritas peserta berminat dan berniat untuk membudidayakan maggot BSF. SIMPULAN Dengan dilaksanakannya pelatihan budidaya maggot BSF pada Kelompok Peduli Lingkungan Goro Sampah, pemahaman peserta tentang budidaya maggot meningkat. Meningkatnya pengetahuan dan pemahaman peserta terhadap budidaya maggot untuk kedepannya akan meningkatkan pendapatan kas desa. Dengan adanya pelatihan ini akan menjadi kebermanfaatan bagi kelompok peduli lingkungan Goro Sampah. UCAPAN TERIMA KASIH Terimakasih kami ucapkan kepada LPMPP UMS, Organisasi Muhammadiyah Kabupaten Klaten, Pengurus Kelompok Peduli Lingkungan Goro Sampah, tim materi maggot dan tim pelaksana yang terdiri dari dosen dan mahasiswa. DAFTAR PUSTAKA Afkar, K., Masrufah, A., Fawaid, A. S., Alvarizi, W., Khoiriyah, L., Khoiriyah, M., Kafi, A., Faradilla, R. S., Amsah, R., Hidayah, N. N., S Alsabella, A., Ayu, D., Nazwa, R., Fadila, S. N., Eka, U., Sari, K., Naim, I., Nur, S., Itsnaini, R., & Ramadhan, M. N. 2020. Budidaya Maggot BSF Black Soldier Fly Sebagai Pakan Alternatif Ikan Lele Clarias Batracus Di Desa Candipari, Sidoarjo Pada Program Holistik Pembinaan Dan Pemberdayaan Desa Php2d. Journal Of Science And Social Development, 3, 10–16. Rambet, V., Umboh, J. F., Tulung, Y. L. R., Kowel, Y. H. S., &Korespondensi, *. 2016. Kecernaan Protein Dan Energi Ransum Broiler Yang Menggunakan Tepung Maggot Hermetia Illucens Sebagai Pengganti Tepung Ikan. In Zootek" Journal Vol. 36, Issue 1. Wiryono, B., &SinthiaDewi, E. 2020. Pengelolaan Sampah Organik Di Lingkungan Bebidas Vol. 1, Issue 1. ... Sampah organik dapat diolah menjadi kompos, pupuk organik cair, biogas, bioetanol dan juga dapat dilakukan dengan sistem pengolahan biokonversi. Menurut Mabruroh Dkk 2022 biokonversi merupakan sebuah metode perombakan sampah organik menjadi metan melalui proses fermentasi yang melibatkan makhluk hidup, seperti jamur, bakteri, dan larva secara anaerob [4]. Salah satu tren terkini dalam mengolah sampah organik yaitu dengan menggunakan maggot BSF Black Soldier Fly. ...... BSF atau Hermetia Illusens adalah lalat asli benua Amerika dan mulai ditemukan di Papua. Hasil penelitian Mabruroh Dkk 2022 juga menyebutkan maggot dapat menguraikan sampah organik sebesar 56% [4]. Perbandingan proses penguraian sampah menggunakan maggot BSF telah dilakukan oleh Helena Čičková Dkk 2015 hasilnya menunjukkan proses biokonversi dengan maggot berlangsung cepat dibandingkan dengan proses pengomposan dan anaerobic digestion proses tersebut belangsung selama 4-27 hari [5]. ...... Maggot memiliki banyak manfaat seperti pakan ternak, pengurai sampah organik menjadi pupuk kompos. Berdasarkan penelitian yang dilakukan Mabruroh Dkk kandungan protein maggot sekitar 45-50%, dan lemak sebesar 24-30% [4]. Karena kandungan protein tinggi maggot BSF ini dapat dimanfaatkan sebagai pakan ikan dan juga pakan ayam [6], [7]. ...Rika PutriMega RianesZulkarnaini ZulkarnainiSampah merupakan salah satu persoalan yang serius bagi negara berkembang termasuk Indonesia. Kota padang merupakan Ibu Kota Provinsi Sumatera Barat yang merupakan pusat pariwisata dan juga perdagangan dan kegiatan lainnya. Aktivitas tersebut dapat menimbulkan potensi timbulan sampah yang tinggi. Sampah tersebut apabila tidak dikelola dengan baik dapat menimbulkan persoalan lingkungan. Selama ini pengelolaan sampah dikota padang belum dilakukan secara maksimal terutama sampah organik yang hanya dibuang begitu saja. Tujuan dari kegiatan ini yaitu untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam mengurangi timbulan sampah organik rumah tangga dan mewujudkan lingkungan yang bersih. Salah satu solusi untuk permasalahan tersebut adalah dengan proses pengolahan sampah organik menggunakan teknologi biokonversi menggunakan maggot BSF. Maggot adalah larva dari lalat Black Soldier Fly BSF. Pengolahan sampah menggunakan maggot BSF dapat meningkatkan nilai ekonomi masyarakat karena memiliki nilai jual. Maggot BSF telah diketahui memiliki kandungan protein yang tinggi sehingga dapat dijadikan untuk pakan ternak. Pengabdian masyarakat ini dilakukan di RT 3/RW 11 Kelurahan Air Tawar Barat Kecamatan Padang Utara. Metode penyampaian sosialisasi yaitu dengan sistem ceramah dan komunikasi dua arah dengan peserta dan juga dilakukan praktek pengolahan sampah dengan maggot BSF secara langsung. Hasil kegiatan tersebut peserta sosialisasi telah mampu mengetahui dan memahami dengan baik cara pengolahan sampah menggunakan maggot BSF.... Maggot atau dikenal sebagai Larva lalat tentara hitam Hermetia illucens saat ini banyak dijalankan oleh para pembudidaya Mabruroh et al., 2022;Rodli & Hanim, 2022;Usman, 2022. Hal tersebut dikarenakan kemampuan maggot dalam mengurai limbah organik menjadi biomassa larva yang kaya akan protein Ahmad et al., 2022;Usman, 2022. ...Maggot larva lalat tentara hitam saat ini banyak dijalankan oleh para pembudidaya. Hal tersebut dikarenakan kemampuan maggot dalam mengurai limbah organik menjadi biomassa larva yang kaya akan protein. Salah satu limbah organik adalah kotoran hewan yaitu kotoran sapi yang ada di sentral penggemukan sapi PT Berkah Salama Jaya BSJ, Kecamatan Loa Janan, Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur. Tujuan pengabdian kepada masyarakat ini adalah penerapan teknologi yaitu pelatihan budidaya maggot dengan memanfaatkan kotoran sapi untuk menghasilkan maggot yang tinggi protein. Metode yang dilakukan adalah focus group discussion FGD, persiapan dan pelaksanaan. Sasaran kegiatan ini adalah kepada karyawan dan mitra PT BSJ, agar dapat mengetahui dan dapat membudidayakan maggot dari kotoran sapi, sehingga dihasilkan larva maggot. Pengabdian melibatkan karyawan dan mitra PT BSJ sejumlah 30 orang. Pada sesi diskusi peserta menyampaikan beberapa pertanyaan terkait budidaya maggot. Hasil evaluasi pengabdian disampaikan oleh salah seorang peserta melalui wawancara yang dimuat di berita di channel media massa elektronik. Hasil pengabdian secara umum adalah memberikan wawasan baru bagi peternak sapi mitra PT BSJ tentang berbudidaya maggot menggunakan media kotoran sapi. Hasil kegiatan lain adalah, karyawan dan mitra BSJ mampu melakukan budidaya maggot sendiri dan menghasilkan larva lalat tentara hitam. Program pengabdian ini diharapkan juga meningkatkan perekonomian di wilayah Loa Janan Kutai Kartanegara sebagai wilayah penyangga Ibu Kota Negara baru IndonesiaPlastik merupakan jenis sampah yang paling sulit untuk diurai dan yang paling banyak mencemari lingkungan. Di Indonesia masih banyak ditemukan pemakaian plastik sekali pakai yang tidak dibarengi dengan pengolahan limbah plastik. Berdasarkan data statitik, Indonesia menduduki peringkat kedua sebesar 5,4 juta ton per tahun atau 14% dari total produksi sampah adalah jenis sampah plastik. Limbah ini tidak mudah terurai dan butuh waktu ratusan tahun untuk terurai secara alami. Plastik berjenis PET paling banyak dicari untuk didaur ulang diikuti plastik berjenis PE dan kemudian plastik PP. Namun, edukasi mengenai sampah plastik dan pemanfaatannya belum cukup optimal. Tujuan dari kegiatan ini adalah meningkatkan pemahaman dan kesadaran tentang pemanfaatan limbah plastik PET Polyethylene Terephalate seperti limbah botol plastik. Kegiatan dilakukan dengan sosialisasi kepada siswa sekolah menengah yang merupakan usia produktif untuk meningkatkan rasa kepedulian terhadap lingkungan. Dalam kegiatan ini, sosialisasi dilakukan di SMA Negeri 5 Kota Samarinda. Hasil dari kegiatan ini adalah terciptanya kesadaran dan peningkatan pengetahuan dalam pemanfaatan limbah botol has not been able to resolve any references for this publication.
1Panduan dan Cara Budidaya Maggot Pakan Ikan dan Burung. 1.1 1. Menyiapkan Bahan-bahannya. 1.2 2. Menyiapkan Kandang. 1.3 5. Proses Panen Maggot. Pasokan pakan ikan merupakan salah satu persoalan utama yang selalu dikeluhkan para pembudidaya sejak lama karena harganya terus naik. Oleh sebab itu, peternak mencari solusi lain yaitu dengan cara
CaraPembuatan. Campurkan terlebih dahulu EM4 atau Yakult (pilih salah satu) dengan air sebanyak 1 liter. aduk hingga merata. Masukan Royco ke dalam dedak 5kg. Fungsinya untuk memancing atau membuat aroma fermentasi lebih menyengat sehingga lalat BSF cepat mendeteksi bau tersebut. Campurkan air yang sudah di campurkan ke dalam dedak yang sudah
Meskipundari limbah sampah organik, namun pupuk yang dihasilkan tidak berbau. Pakan ternak dan pupuk yang dihasilkan dari maggot sangat cocok untuk peternakan dan pertanian organik. Penggunaan maggot bisa menekan penggunaan pakan dan pupuk berbahan kimia.
Melaluifermentasi alami, sisa limbah organik dari maggot lalat tentara hitam dapat dimanfaatkan sebagai kompos pertanian. Selain untuk pemupukan, kompos maggot lalat tentara hitam ini juga digunakan untuk mengurangi kontaminasi pestisida pada tanaman dan mensterilkan berbagai bahan kimia yang mencemari tanah pertanian.
. 883slrwhyo.pages.dev/899883slrwhyo.pages.dev/195883slrwhyo.pages.dev/818883slrwhyo.pages.dev/985883slrwhyo.pages.dev/901883slrwhyo.pages.dev/375883slrwhyo.pages.dev/504883slrwhyo.pages.dev/78883slrwhyo.pages.dev/621883slrwhyo.pages.dev/119883slrwhyo.pages.dev/242883slrwhyo.pages.dev/707883slrwhyo.pages.dev/706883slrwhyo.pages.dev/90883slrwhyo.pages.dev/544
cara fermentasi sampah organik untuk pakan maggot